Cara mudah menjaga kesehatan gigi dan mulut

Sosioalisai Kesehatan GiGi dari Rumah Sakit Islam (RSI) At-Tin Husada Purbalingga dengan Antusias Siswa Siswi SDN 1 Purbalingga wetan

11/25/20233 min read

Berbagai Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut

Terdapat beberapa contoh penyakit dan gangguan medis yang bisa timbul jika mulut dan gigi tidak dijaga kebersihannya, antara lain:

Bau Mulut (Halitosis)

Halitosis adalah bau mulut yang berkelanjutan dan tidak dapat hilang, meskipun mengonsumsi permen, menggunakan pencuci mulut, atau sikat gigi. Umumnya, halitosis disebabkan oleh konsumsi tembakau, sisa makanan pada mulut yang tidak dibersihkan, mulut yang kering, gigi yang kotor, serta penggunaan obat-obatan tertentu.

Gigi Berlubang

Gigi berlubang adalah kerusakan jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh karies yang tidak dapat dicegah. Karies terbentuk karena bakteri yang menimbulkan warna kehitaman. Sementara penyebab utamanya adalah gigi yang kotor karena jarang menyikat gigi dan dibiarkan sehingga membentuk plak.

Plak yang tidak ditangani tersebut lalu berubah menjadi karies dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu, gigi berlubang dapat dipicu oleh beberapa faktor lain. Contohnya seperti mengomsumsi makanan manis berlebihan, mulut kering, mengidap gangguan makan tertentu, serta penggunaan obat-obatan.

Kanker Lidah

Meskipun penyebab utama kanker lidah adalah mutasi gen yang disebabkan oleh merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Kanker lidah juga dapat terjadi akibat faktor gigi dan mulut yang tidak dijaga kebersihannya.

Abses Gigi

Abses gigi adalah rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh infeksi bakteri campuran. Abses gigi merupakan infeksi akut purulen yang berkembang pada bagian apikal gigi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari gigi yang terinfeksi baik pada maksila maupun pada mandibula.

Karang Gigi

Karang gigi atau kalkulus gigi adalah timbunan plak dan zat kapur yang bereaksi terhadap air liur. Penyebab utama karang gigi adalah kuman yang memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi dan sela-sela gigi. Selain itu, keasaman pH air liur juga menjadi penyebab karang gigi muncul.

Faktor Risiko Masalah Mulut dan Gigi

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami masalah mulut dan gigi, yaitu:

  1. Tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik.

  2. Merokok.

  3. Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis.

  4. Diabetes.

  5. Penggunaan obat-obatan yang mengurangi jumlah air liur di mulut.

  6. Riwayat keluarga, atau faktor genetika.

  7. Infeksi tertentu, seperti HIV atau AIDS.

  8. Perubahan hormonal pada wanita.

  9. Penyakit refluks asam.

  10. Sering muntah.

Gejala Masalah Mulut dan Gigi

Sebaiknya segera periksakan gigi ke dokter bila mengalami gejala masalah kesehatan mulut dan gigi berikut:

  1. Sariawan, luka atau area lunak di mulut yang tidak kunjung sembuh setelah satu minggu.

  2. Gusi berdarah atau bengkak setelah menyikat gigi atau flossing.

  3. Bau mulut kronis.

  4. Sensitif mendadak terhadap suhu atau minuman panas dan dingin.

  5. Sakit gigi.

  6. Gigi goyang.

  7. Sakit saat mengunyah atau menggigit.

  8. Pembengkakan pada wajah dan pipi.

  9. Gigi retak atau patah.

Cara Mendiagnosis Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi

Sebagian besar masalah gigi dan mulut dapat didiagnosis selama pemeriksaan gigi. Selama pemeriksaan, dokter gigi akan memeriksa dengan cermat gigi, mulut, tenggorokan, lidah, pipi, rahang, dan leher pasien. Dokter gigi mungkin mengetuk atau mengikis gigi dengan berbagai alat, atau instrumen untuk membantu diagnosis.

Seorang teknisi di kantor dokter gigi mungkin juga akan mengambil rontgen gigi dari mulut pasien, memastikan gambar dari setiap gigi terambil. Pastikan untuk memberi tahu dokter gigi jika kamu sedang hamil. Wanita yang sedang hamil tidak boleh melakukan rontgen.

Alat yang disebut probe juga bisa digunakan untuk mengukur kantong gusi. Penggaris kecil ini dapat memberi tahu dokter gigi apakah memiliki penyakit gusi atau gusi yang surut atau tidak.

Jika dokter gigi menemukan benjolan, lesi, atau pertumbuhan abnormal di mulut pasien, mereka mungkin melakukan biopsi gusi. Selama biopsi, sepotong kecil jaringan dikeluarkan dari pertumbuhan atau lesi. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop untuk memeriksa sel kanker.

Jika kanker mulut dicurigai, dokter gigi juga bisa merekomendasikan tes pencitraan untuk melihat apakah kanker telah menyebar. Tes mungkin termasuk:

  1. Sinar-X

  2. Pemindaian MRI

  3. CT scan

  4. Endoskopi